Mengenal Bahan Filler Dagu dan Perbedaan Masa Ketahanannya

kimberlycartier.org – Perawatan estetika semakin berkembang dan diminati, salah satunya adalah filler dagu. Prosedur ini menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin mempertegas garis rahang, memperbaiki proporsi wajah, atau menciptakan tampilan dagu yang lebih seimbang tanpa operasi. Meski terlihat sederhana, filler dagu memiliki beragam bahan dengan karakteristik dan masa ketahanan yang berbeda.

Filler dagu bekerja dengan cara menyuntikkan zat tertentu ke area dagu untuk menambah volume dan membentuk kontur. Hasilnya bisa langsung terlihat setelah tindakan, dengan waktu pemulihan relatif singkat. Namun, sebelum menjalani prosedur ini, penting untuk memahami jenis bahan filler yang digunakan agar hasilnya sesuai harapan dan aman dalam jangka panjang.

Salah satu bahan filler yang paling umum digunakan adalah asam hialuronat. Zat ini secara alami terdapat di dalam tubuh manusia, sehingga relatif aman dan jarang menimbulkan reaksi alergi. Filler berbahan asam hialuronat memberikan hasil yang natural dan fleksibel, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan bentuk dagu. Masa ketahanannya berkisar antara 9 hingga 18 bulan, tergantung metabolisme tubuh dan gaya hidup pasien.

Selain itu, terdapat filler berbahan kalsium hidroksiapatit. Jenis ini memiliki tekstur lebih padat dibandingkan asam hialuronat dan mampu memberikan struktur yang lebih tegas. Filler ini juga merangsang produksi kolagen alami, sehingga hasilnya cenderung bertahan lebih lama. Umumnya, masa ketahanan filler kalsium hidroksiapatit berada di rentang 12 hingga 24 bulan.

Bahan filler lainnya adalah poly-L-lactic acid, yang bekerja secara bertahap dengan merangsang pembentukan kolagen dari dalam kulit. Hasilnya tidak instan, namun efeknya dapat bertahan lebih lama dibandingkan filler konvensional. Jenis ini sering dipilih oleh mereka yang menginginkan perubahan bertahap dan jangka panjang, dengan ketahanan bisa mencapai lebih dari dua tahun.

Ada pula filler permanen berbahan silikon atau polimer tertentu, meski penggunaannya kini semakin dibatasi. Filler jenis ini memiliki masa ketahanan sangat lama, bahkan permanen, namun berisiko lebih tinggi jika terjadi efek samping atau hasil yang tidak sesuai. Karena sulit dihilangkan, pemilihan filler permanen harus dilakukan dengan pertimbangan matang dan tenaga medis berpengalaman.

Perbedaan masa ketahanan filler dagu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari jenis bahan, teknik penyuntikan, hingga kondisi tubuh dan aktivitas sehari-hari. Metabolisme yang cepat, kebiasaan merokok, serta paparan panas berlebih dapat mempercepat penyerapan filler oleh tubuh.

Pada akhirnya, memilih bahan filler dagu bukan hanya soal berapa lama hasilnya bertahan, tetapi juga soal keamanan dan kesesuaian dengan kebutuhan wajah. Konsultasi menyeluruh sebelum prosedur menjadi kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dengan pemahaman yang tepat, filler dagu dapat menjadi solusi estetika yang aman, efektif, dan meningkatkan rasa percaya diri secara alami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *