Mengapa Serangan Jantung Bisa Terjadi Tanpa Gejala, ini Penjelasan Langsung dari Dokter Jantung

kimberlycartier.org – Serangan jantung sering muncul tiba-tiba, bahkan pada orang yang sebelumnya merasa sehat. kondisi ini membuat banyak kasus baru terdeteksi ketika kerusakan jantung sudah cukup berat.

menurut dr. Andi Wijaya, Sp.JP, dokter spesialis jantung di RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Setiap hari saya bertemu pasien yang kaget sekali saat tahu mereka baru saja mengalami serangan jantung. “Dok, kok saya tidak merasa apa-apa? Tidak sesak, tidak nyeri dada!” Itulah yang disebut SERANGAN JANTUNG SENYAP atau Silent Heart Attack. Faktanya, 20–40% serangan jantung di Indonesia terjadi TANPA GEJALA sama sekali!

Kenapa bisa begitu? Ini penjelasan lengkapnya:

  1. Apa Itu Serangan Jantung Senyap? Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah jantung (koroner) tersumbat, sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan mati. Pada kasus biasa, orang merasakan nyeri dada hebat. Tapi pada serangan senyap, kerusakan jantung tetap terjadi, hanya saja otak tidak menerima sinyal nyeri.
  2. 5 Penyebab Utama Tidak Ada Gejala • Kerusakan saraf diabetes Pasien diabetes bertahun-tahun sering mengalami neuropati (rusaknya saraf). Saraf yang membawa rasa nyeri dari jantung ikut rusak, jadi meski jantung “teriak” minta tolong, Anda tidak merasakan apa-apa. 70% pasien serangan senyap adalah penderita diabetes!

• Usia lanjut (di atas 65 tahun) Semakin tua, semakin banyak saraf sensorik yang melemah. Wanita lansia paling sering kena karena hormon estrogen yang dulu melindungi jantung sudah habis.

• Wanita lebih sering “senyap” daripada pria Gejala klasik nyeri dada lebih jarang pada wanita. Mereka biasanya hanya lelah luar biasa, mual, pusing, atau nyeri punggung/leher. Banyak yang mengira cuma masuk angin!

• Pembuluh darah tersumbat perlahan Jika penyumbatan terjadi bertahap selama bertahun-tahun, jantung sempat “beradaptasi” membuat pembuluh baru (kolateral). Jadi saat serangan terjadi, tidak terasa dramatis.

• Olahraga rutin tanpa sadar Orang yang rajin jalan kaki atau bersepeda sering tidak merasakan nyeri, karena jantungnya sudah terlatih. Ini justru berbahaya, karena kerusakan tetap berlangsung!

  1. Gejala Halus yang Sering Diabaikan Meski disebut “tanpa gejala”, sebenarnya ada tanda kecil: ✓ Lelah sekali padahal hanya naik tangga 1 lantai ✓ Sesak napas saat tidur telentang (harus tambah bantal) ✓ Mual atau nyeri ulu hati seperti maag kambuh ✓ Berkeringat dingin malam hari ✓ Rahang atau punggung atas sakit seperti pegal Kalau Anda atau orang tua sering merasa begini, segera periksa!
  2. Bahayanya Kalau Tidak Tahu Serangan senyap tetap meninggalkan bekas luka di jantung. Jika terjadi berulang, jantung melemah → gagal jantung → sesak berat, kaki bengkak, tidak bisa tidur. Banyak pasien baru datang saat sudah stadium akhir.
  3. Cara Deteksi Dini (Murah & Mudah!) • Cek gula darah rutin (terutama kalau ada riwayat keluarga diabetes) • EKG tahunan mulai usia 40 tahun • Treadmill test atau CT Calcium Score kalau ada faktor risiko • Echo jantung untuk lihat kekuatan pompa jantung Biaya EKG di puskesmas hanya Rp 50.000–75.000!
  4. 5 Langkah Cegah Serangan Jantung Senyap
  5. Kontrol gula darah, tekanan darah, kolesterol (target LDL <70)
  6. Berhenti merokok TOTAL
  7. Jalan kaki 30 menit setiap hari
  8. Makan ikan, sayur hijau, kacang-kacangan, kurangi gorengan
  9. Minum obat dokter rutin (aspirin dosis rendah sering diresepkan untuk pencegahan)

Pesan terakhir dari saya: “Jantung Anda bisa rusak tanpa Anda tahu. Jangan tunggu nyeri dada! Periksa sebelum terlambat.” Bawa orang tua, bawa pasangan, ajak saudara cek jantung minggu ini juga. Satu kali EKG bisa selamatkan nyawa.

Kalau ada gejala halus atau mau tanya lebih lanjut, langsung WA saya di nomor RS atau komentar di bawah ya. Sehat selalu untuk Anda dan keluarga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *